Search This Blog

Sunday, May 22, 2011

PERENCANAAN FASILITAS DAN LUAS LANTAI PLANT SERVICE

§  Toilet
Toilet atau Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran, yaitu air seni dan feses.Istilah toilet maupun WC dapat digunakan untuk mengacu pada perlengkapan tersebut maupun ruangan tempat perlengkapan tersebut berada. Istilah kamar kecil biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memperhalus penyebutan tempat tersebut.
Terdapat berbagai jenis toilet di seluruh dunia. Kloset duduk (kloset yang digunakan dengan cara mendudukinya untuk buang air besar) yang memiliki fasilitas untuk menyiram buangan setelah digunakan adalah jenis toilet yang paling umum di Barat, sedangkan kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara berjongkok di atasnya untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur (Republik Rakyat Cina dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada toilet umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Perancis, Yunani, Italia, negara-negara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet).
1.      Kloset jongkok
Terdapat pula beberapa cara untuk membersihkan diri setelah menggunakan toilet. Hal ini bergantung pada norma dan adat setempat maupun sumber daya yang ada. Di Asia, air digunakan untuk keperluan tersebut, dan biasanya dengan menggunakan tangan kiri. Di Barat, yang lazim digunakan adalah kertas toilet, dapat juga dengan menggunakan perlengkapan lain mirip toilet yang disebut bidet.
Ruangan toilet kadang dirancang khusus untuk memudahkan orang cacat. Biasanya toilet semacam itu cukup luas untuk dapat dimasuki dengan berkursi roda dan pada dindingnya sering terdapat pegangan yang dapat membantu pengguna toilet menempatkan dirinya.
1.      Toilet rumah
Di negara maju, hampir semua tempat tinggal memiliki paling sedikit sebuah toilet. Toilet di tempat tinggal pribadi umumnya tidak dipisahkan menurut jenis kelamin. Toilet dapat berada satu ruangan dengan tempat mandi, dapat pula tidak. Di India baru-baru ini disarankan agar semua politisi wajib memiliki toilet.[1]
1.      Toilet umum
Toilet umum di tepi jalan di Perancis, disebut sanisette. Fasilitas umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan umum. Biasanya toilet umum semacam itu terdiri atas kamar-kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah. Toilet umum biasanya dipisahkan (yaitu berbeda ruangan) sesuai jenis kelamin penggunanya, yaitu toilet pria dan toilet wanita. Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air kecil terpisah, dapat berupa urinoir berdesain khusus yang melekat pada dinding untuk digunakan satu orang ataupun berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk digunakan lebih dari satu orang. Urinoar yang melekat pada dinding biasanya diberi sekat satu sama lain untuk menjaga privasi penggunanya.
Toilet umum di luar ruangan (di tepi jalan, di sekitar taman, dan sebagainya) bisa disebut sebagai perabot jalan. Toilet umum semacam ini biasanya dapat digunakan kedua jenis kelamin, berbentuk kotak yang dapat memiliki peralatan sederhana dan tidak bersaluran air maupun lebih mewah dan dapat membersihkan diri sendiri setelah digunakan. Ada pula toilet umum yang dapat dipindahkan sehingga bisa ditempatkan bilamana dan di mana diperlukan, misalnya pada suatu konser musik di tempat terbuka.
Toilet umum juga dapat berada dalam kendaraan umum. Biasanya terdapat toilet dalam pesawat terbang, kereta, kapal laut, dan sering pula pada bus dan kapal feri jarak jauh, namun tidak dalam angkutan dalam kota seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus kota.
Toilet umum dapat memungut bayaran dari penggunanya. Pembayaran tersebut dapat dilakukan dengan:
§  meletakkan uang pada tempat terbuka yang tidak dijaga,
§  memasukkan uang ke dalam kotak terkunci berlubang kecil seperti tabungan,
§  memasukkan uang melalui lubang khusus di sekitar pintu toilet; pintu toilet hanya dapat dibuka bila uang sudah dimasukkan,
§  memberikan uang kepada penjaga toilet (yang kadang juga bertanggung jawab sebagai petugas kebersihan toilet).
§  Asrama
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk penginapan lain, miaslnya apartemen.
§  Kantin
Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan kantin.Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal.Jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan.
§  Kamar Mandi
Kamar mandi adalah suatu ruangan di mana seseorang dapat mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kadang-kadang kamar mandi juga dilengkapi dengan wastafel (tempat cuci tangan) dan juga kakus.
Pada umumnya kamar mandi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu “basah” dan “kering”.Kamar mandi basah biasanya mempunyai sebuah tempat penampungan (bak) air. Dari bak ini orang mencidukkan air dengan gayung yang kemudian disiramkan ke tubuhnya. Kamar mandi seperti ini paling umum digunakan di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan karena aliran air tidak selalu terjamin, atau di tempat itu tidak terdapat aliran air, sehingga dibutuhkan sebuah bak penampungan dengan air yang siap digunakan setiap saat.Kamar mandi kering biasanya menyediakan sebuah tempat khusus untuk orang yang mandi. Cara mandinya pun berbeda, biasanya menggunakan pancuran (bahasa Inggris: “shower”) atau dengan duduk atau setengah berbaring berendam di sebuah bak mandi.
Bak besar ini kadang-kadang juga ditambah dengan pancuran sehingga orang tidak harus selalu berendam di bak tersebut. Ini dilakukan untuk lebih menghemat penggunaan air. Kamar mandi kering paling banyak ditemukan di negara-negara Barat, terutama karena aliran airnya lebih terjamin.
Kamar mandi yang langsung terhubung dengan kamar tidur disebut kamar mandi en-suite. Kamar mandi ini biasanya hanya digunakan oleh pengguna kamar tidur tersebut. Ada kalanya pula kamar mandi ini digunakan oleh dua kamar tidur, sehingga ia dibangun di antara kedua kamar tersebut. Kamar mandi seperti ini biasanya mempunyai dua pintu yang memberikan akses kepada kedua kamar itu.
Rancangan kamar mandi harus memperhitungkan penggunaan airnya, panas maupun dingin, dalam jumlah yang besar. Air juga digunakan untuk membilas kotoran yang dibuang ke selokan atau tangki septik. Air yang tepercik ke dinding dan lantai, serta uap yang keluar dari air panas, dapat menimbulkan kondensasi pada permukaan yang dingin.
§  Lapangan Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya. Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan kendaraanya parkir di tempat, dimana di tempat mudah untuk dicapai. Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan. Dengan demikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan ada 2 (dua) pilihan yakni, pola parkir paralel dan menyudut. Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pemilikan kendaraan menambah permintaan akan ruang jalan untuk kegiatan lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum juga dapat berfungsi sebagai salah satu alat pengendali lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum seperti ini antara lain dapat berupa gedung parkir dan taman parkir. Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah fasilitas parkir yang merupakan penunjang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pokok dari gedung perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya.
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral diterapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar ke badan kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir disampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
Metode-metode pengendalian yang utama dan umum dilakukan dengan :
- Sistem Karcis
- Sistem kartu dan disk
Pola parkir yang telah berkembang hingga saat ini adalah sebagai berikut :
1.      Pola parkir paralel
2.      Pola parkir menyudut
a)      Sudut = 30
b)      Sudut = 45
c)      Sudut = 60
d)     Sudut = 90
1.      Parkir dekat tikungan
Dalam perencanaan suatu tata letak pabrik yang baik digunakan prosedur yang tahapannya merupakan suatu petunjuk untuk menjamin adanya hubungan yang selaras bagi setiap aspek. Berikut ini akan diuraikan tahapan perencanaan tata letak pabrik:
1.PengumpulanData
Data yang dikumpulkan untuk perencanaan ini menyangkut:
a. Spesifikasi bahan baku, bahan penolong serta bahan jadi.
b. Spesifikasi mesin dan peralatan produksi.
c. Proses pengolahan mulai dai bahan baku hingga terbentuk bahan jadi.
d. Waktu pengamatan dan pengerjaan tiap bagian produksi.
e. Jumlah produk yang diinginkan.
f. Waktu kerja yang direncanakan.
g. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap operasi kegiatan
2. Analisa Dalam Menentukan Aliran Bahan
Tujuan umum dari pola aliran yang baik adalah menyediakan fasilitas-fasilitas yang efektif dan efisien untuk mengangkut bahan-bahan dari perencanaan pola aliran bahan sebagai berikut:
a. Usahakan gerakan bahan secara langsung dari daerah operasi pertama ke daerah operasi lainnya.
b. Perpindahan bahan sedapat mungkin melalui garis lurus.
c. Mengurangi gerakan bolak-balik.
d. Alat-alat pemindah bahan jangan mengganggu pekerja.
e. Penyimpanan bahan-bahan di daerah kerja seminimum mungkin.
f. Rencanakan proses yang mengunanakan bahan-bahan yang berada dekat bagian penerimaan.
3. Merencanakan dan Menganalisa Daerah Kerja
Tingkat hubungan antar tiap proses produksi dan keterkaitannya dengan bagian service lainnya perlu ditetapkan dan diberi alasan yang jelas. Untuk hal ini dapat digunakan ARC (Activity Relationship Chart) yang selanjutnya hasil dari ARC dimasukkan ke dalam Work sheet dan Block Template dan kemudian dilakukan penyusunan antar masing-masing proses produksi dengan cara trial dan error sehingga penyusunannya benar-benar sesuai dengan tingkat hubungan yang telah ditentukan. Hasil ini dinamakan Activity Relationship Diagram.
4. Merencanakan Operasi Daerah kerja dan Perhitungan Luas Lantai yang Diperlukan
Yang termasuk dalam daerah kerja disini meliputi mesin, operator, meja kerja, alat-alat Bantu, tempat bahan masuk, tempat bahan keluar, tempat scrap, gang untuk aliran bahan serta luasan lainnya yang diperkirkan perlu. Pengambilan ukuran mesin dari setiap peralatan diukur berdasarkan bentuk dari mesin itu sendiri.
5. Pengkoordinasian Tiap Daerah Kerja
Dalam hal ini meliputi pengaturan tata letak mesin dan peralatan, letak operator dan tempat penumpukan bahan yang ideal, serta pengaturan dan pemanfaatan bagian lantai yang tersisa.
6. Perencanaan Metode Material handling
Dalam hal ini diperkirakan alat pengangkat yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah bahan yang akan diangkut juga frekuensi pemakaiannya.
7. Pembuatan Layout
Setelah layout direncanakan selesai, maka perlu diadakan pemeriksaan kembali apakah layout tersebut telah memenuhi criteria yang sebaiknya.
Adapun kriteria suatu layout yang baik, yaitu:
a. Hubungan aktivitas yang terencana.
b. Aliran bahan harus berbentuk straight line flow, U line atau zig-zag line flow.
c. Material handling yang terencana
d. Pola aliran bahan yang terencana (sederhana).
e. Jarak pemindahan yang minimum antara pemindahan (handling) dan operasi.
f. Faktor fleksibilitas dan layout.
g. Bahan yang minimum dalam proses.
h. Perluasan yang terencana.
i. Ruangan yang memadai antara berbagai fasilitas.
j. Re-handling (pemindahan ulang) yang minimum.
k. Tidak adanya penghambat aliran bahan.
l. Lokasi pernerimaan dan pengepakan yang sesuai.
8. Penetapan Layout
Setelah penelitian, langkah terakhir yaitu menginstalasi layout, yang diperlukan:
a. Gambar final layout.
b. Spesifikasi mesin/ peralatan bantu lainnya.
c. Kebutuhan dan utility.
Schedule perencanaan untuk melakukan pembangunannya

PERENCANAAN FASILITAS DAN LUAS LANTAI KANTOR

Jenis Struktur Organisasi : Kelebihan dan Kekurangannya

Terdapat beragam jenis struktur organisasi yang bisa didesain. Tulisan dibawah ini akan menggambarkan beberapa jenis struktur, disertai dengan kekuatan serta keterbatasan dari setiap jenis.
Tipe Struktur Fungsional
Mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Misal fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut.
• Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
• Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
• Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut:• Lingkungan stabil
• Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
• Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah keterbatasan, seperti :
• Menekankan pada rutinitas tugas — kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
• Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
• Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
• Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi — dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Tipe Output-based Structure
Mendesain struktur berdasar output/produk yang dihasilkan oleh unit/bagian organisasi yang bersangkutan.
Kelebihan
• Mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil akhir (output yang dihasilkan)
• Memungkinkan terjadinya diversifikasi ketrampilan (cross functional skills)
• Koordinasi antar fungsi didalam tiap posisi menjadi lebih mudah
Relevan untuk Situasi:
• Lingkungan tidak stabil
• Ukuran organisasi relatif besar
• Mengutamakan spesialisasi produk/output dan inovasi
Kekurangan
• Berpeluang menggunakan ketrampilan dan sumber daya secara tidak efisien
• Menuntut adanya ‘multiple role’ pada para karyawan sehingga dapat menimbulkan work stress
• Hanya terpaku pada satu produk tertentu (output)
Tipe Struktur Matriks
Mendesain struktur berdasar kombinasi antara tipe fungsional dan tipe output-based.
Kelebihan
• Mendorong penggunaan orang secara fleksibel
• Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki
• Menumbuhkan koordinasi dan integrasi yang kohesif
Relevan untuk Situasi:
• Dorongan untuk mendistribusikan dan membagi sumber daya/kapabilitas
• Fokus pada dual perspectives : keahlian fungsional dan keandalan output
Kekurangan
• Berpeluang menumbuhkan role ambiguity
• Tanpa keseimbangan wewenang antara manajer fungsional dengan output-based coordinator, kinerja akan terganggu
• Memberi kesempatan bagi inkonsistensi permintaan antara fungsional dan output-based people.
Process-based Structure
Mendesain struktur berdasar proses inti yang dilakukan oleh organisasi. Tipe ini lebih menekankan pada relasi lateral dibanding relasi vertikal.
Beberapa Ciri Process-based Structure:• Struktur ini didesain berdasar tiga hingga enam core process yang dimiliki oleh suatu unit/sub unit organisasi. Struktur tidak didasarkan pada fungsi ataupun output, tapi pada proses.
• Fokus pada tugas/aktivitas yang menciptakan value. Tugas/aktivitas disimplifikasikan dengan cara mengeliminasi tugas-tugas yang non-esensial dan mengurangi tangga hirarki.
• Dalam tipe ini, tim bersifat fundamental. Tim yang bersifat otonom bertanggungjawab untuk mendesain rencana dan mengeksekusinya hingga tuntas.
• Anggota tim memiliki multiple skills
Kelebihan
• Menumbuhkan efisiensi dan speed dalam penyelesaian tugas/pekerjaan
• Mengurangi garis pemisah antar departemen
• Meningkatkan kemampuan untuk melihat total wok flow
• Mengembangkan keterlibatan karyawan
• Mengurangi cost karena less overhead structure
Relevan untuk Situasi:
• Lingkungan organisasi yang selalu berubah
• Memiliki banyak projek yang tidak bersifat rutin
Kekurangan
• Membutuhkan ketrampilan baru untuk mengelola relasi lateral
• Membuka peluang untuk melakukan duplikasi sumber daya dan menciptakan role ambiguity
• Membutuhkan perubahan command-and-control mindset
• Mungkin membutuhkan waktu lama untuk mengambil keputusan secara tim
• Berpeluang tidak efektif jika prosesnya salah diidentifikasi
Pengertian Struktur Organisasi Serta Empat Elemen Di Dalamnya - Ilmu Pengetahuan Ekonomi Manajemen
. A. Pengertian Arti Definisai Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
B. 4 Elemen Struktur Organisasi
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Luas Lantai Perkantoran
     Yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran adalah :
      Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain.
      Lebar lororng minimal 0.9 meter.
      Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi.
      Tiap pekerja membutuhkan kira-kira 4,5 sampai dengan 25 m 2.
      Cahaya yang datang dari kiri dan atau belakang lebih baik.
      Bila pekerja harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan minimal melebar 1 meter diantara kursi.

Luas Lantai Perkantoran

Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahulu harus diketahui bagian-bagian dari perkantoran dan pelayanan pabrik yaitu:
1.      Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya Tool Room (tempat penyimpanan peralatan), Tool Crib (tempat menyimpan atau memperbaiki peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu, dan sebagainya.
2.      Bagian produksi, merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya Teknik Industri (standar kerja, metoda, material handling, process quality control (receiving, in process, finished good), plan engineering.
3.      Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan orang, misalnya fasilitas kesehatan, kantin, WC/kamar mandi, daerah rekreasi atau taman, lapangan parkir, telepon umum, dan lain-lain.
4.      Bangunan fisik, merupakan bagian yang berhubungan dengan kebutuhan fasilitas fisik bangunan, peralatan, utilitas, dan sebagainya, misalnya fasilitas pemasaran, pembangkit tenaga, garasi, pemadam kebakarn, bengkel peralatan, dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan dalam menyusun perkantoran
  1. Departemen yang berhubungan ditempatkan berdekatan satu sama lain
  2. Lebar lorong minimal 0,9 meter
  3. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan dasar departementasi
  4. Tiap pekerja membutuhkan kira-kira 4,5 sd 25 m2
  5. cahaya yang dating dari kiri dan atau dari belakang lebih baik
  6. Bila pekerja harus duduk saling membelakangi maka harus dipisahkan minimal melebar 1 meter diantara kursi.
Persyaratan umum perkantoran
  1. Satu kantor yang luas merupakan unit kerja yang lebih efisien daripada sejumlah ruangan-ruangan kecil dengan luas yang sama, karena memudahkan pengawasan, komunikasi bisa lebih lancar, cahaya dan ventilasi bisa lebih baik.
  2. Lebar lorong untuk sirkulasi utama 1,5 sd 2,5 m, jika tidak seberapa penting cukup 1 sd 1,5 meter saja
  3. Jarak meja dengan kursi minimal 45 cm
  4. Jarak antara meja dengan meja atau dengan tembok berkisar antara 60 sd 90 cm
  5. Untuk menghindari kebisingan, maka peralatan seperti mesin tik dan mesin stensil sebaiknya diletakkan terpisah.
Ketentuan dalam pemilihan fasilitas pelayanan
Dalam memilih fasilitas pelayanan harus disesuaikan dengan kondisi manajemen perusahaan yang direncanakan. Dalam arti bahwa dalam perusahaan besar jelas memiliki jenis dan ukuran fasilitas yang berbeda dengan perusahaan kecil.
Sebagai gambaran berikut ini disajikan jenis fasilitas pelayanan berikut luasnya:

1.      Ruang rapat / Gedung serbaguna
2.      Ruang tamu
3.      Musholla
4.      Kantin
5.      Balai pengobatan
6.      Lapangan parkir umum perusahaan
7.      Lapangan parkir pabrik
8.      Pos keamanan
8 x 10 m
5 x 6 m
10 x 15 m
10 x 10 m
6 x 5 m
20 x 20 m
20 x 20 m
3 x 3 m

Ketentuan khusus dalam luas lantai kantor
Kondisi ideal untuk perbandingan tenaga kerja tak langsung dengan tenaga kerja langsung berkisar antara 1 : 6 sampai 1 : 10. Untuk ukuran luas lantai pada level organisasi pertama 5 x 5 m, level organisasi kedua 4 x 4 m, level organisasi ketiga 3 x 3 m, level organisasi keempat dibuat dalam satu ruangan dengan luas per orang 2 x 2 m

PERENCANAAN HUBUNGAN ANTAR MESIN DAN GUDANG

From to chart - kadang-kadang disebut pula sebagai Trip Frequency Chart atau Travel Chart  - adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya From to chart adalah merupakan adaptasi dari Mileage Chart yang umumnya dijumpai pada suatu Peta Perjalanan ( Road Map ). Angka-angka yang terdapat dalam suatu From to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini.
Peta dari-ke adalah salah satu teknik yang paling baru dalam pekerjaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Biasanya sangat berguna jika barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah banyak, seperti misalnya di bengkel, bengkel mesin umum, kantor atau fasilitas lainnya. Hal ini juga berguna jika keterkaitan terjadi antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan adanya penyusunan kegiatan optimum.
Peta Dari-Ke juga sering diacu sebagai peta kekerapan pengalaman, peta perjalanan atau peta silang meskipun kadang-kadang yang dua terakhir dibentuk dan digunakan dengan cara yang agak berbeda. Peta Dari-Ke memiliki potensi besar sebagai alat analisis, tetapi masih harus dikembangkan. Pemakaian yang paling banyak sekarang ini nisbi tidak terlalu canggih yaitu merupakan tabulasi beberapa gerakan, seringkali yang terlibat hanya jarak dan volume.
Menurut Apple (1990), beberapa kegunaan dan keuntungan peta ini adalah:
1.      Menganalisis perpindahan bahan.
2.      Perencanaan pola aliran.
3.      Penentuan lokasi kegiatan.
4.      Perbandingan pola aliran atau tata letak pengganti.
5.      Pengukuran efisiensi pola aliran.
6.      Menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiatan lain.
7.      Perinupaan perpindahan bahan.
8.      Menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan.
9.      Menunjukan keterkaitan lintas produksi.
10.  Menujukkan masalah kemungkinan pengendalian produksi.
11.  Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, kmponen, barang bahan dan sebagainya.
12.  Menujukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan perpindahan.
13.  Pemendekan jarak perjalanan selama proses.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhuitungan ongkos perpindahan bahan adalah (Apple, 1990):
1.      Fasilitas berdampingan
2.      Bentuk ukuran lantai bujur sangkar
3.      Tergantung jarak tempuh karena bentuk ukuran lantai bujur sangkar, maka barang berpindah dari pusat fasilitas yang satu ke pusat fasilitas yang lain, sehingga jarak tempuh = ½ luas fasilitas 1 + ½ luas fasilitas 2
4.      Tergantung berat bahan, makin berat bahan makin mahal ongkosnya.
Ongkos perhitungan bahan ini dibuat setelah perhitungan luas lantai dan pembuatan from-to chart. Pada perhitungan ongkos perpindahan bahan yang telah diperbaiki, ongkos perpindahan juga mengalami perubahan akibat dari berubahnya jarak antar fasilitas pada From-to chart. Ongkos penanganan bahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap biaya produksi, oleh karena itu agar biaya produksi dapat ditekan maka ongkos penanganan bahan ini harus diminimasikan. Ongkos penanganan bahan dipengaruhi oleh jumlah bahan yang dipindahkan dan jenisnya, dimana kedua hal tersebut akan mempengaruhi pemilihan penggunaan alat penanganan bahan. Disamping itu jarak perpindahan juga mempengaruhi terhadap ongkos
Untuk menghiutung ongkos penanganan bahan maka informasi yang diperlukan adalah informasi tentang berat bahan dan jarak perpindahan. Kedua hal ini akan menentukan besarnya ongkos perpindahan bahan. Untuk tahap pertama maka penyusunan besarnya ongkos didasarkan pada asumsi bahwa luas lantai setiap fasilitas ditempatkan berbentuk bujursangkar dan kedudukannya berdampingan. Setelah diperoleh nilai ongkos perpindahan material kemudian dipetakan dengan menggunakan peta Dari-Ke. Dengan demikian kemudian akan didapatkan peta yang menggambarkan besarnya ongkos perpindahan bahan dari satu tahapan operasi ke tahapan operasi berikutnya

FTC dan TSP

From to chart
Chart adalah grafik atau diagram yang menampilkan data atau hubungan antar data kumpulan data yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
       Merupakan gambaran tentang berapa total ongkos material handling (OMH) dari suatu bagian aktivitas menuju aktivitas lainnya dalam suatu pabrik.
From to chart  (FTC) merupakan penggambaran tentang berapa total OMH dari suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju aktivitas dalam pabrik lainnya, sehingga dari peta ini dapat dilihat total OMH secara keseluruhan mulai dari gudang baahn baku (receiving) menuju fabrikasi, assembling sampai terakhir menuju gudang barang jadi (shipping).
       FTC biasanya berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah berjumlah banyak, seperti pada bengkel, kantor atau fasilitas lainnya. Hal ini berguna jika terjadi keterkaitan antara beberapa kegiatan dan jika diinginkan adanya penyusunan kegiatan yang optimum.
       FTC secara umum mempunyai beberapa keuntungan dan kegunaan dalam hal-hal menganalisa perpindahan bahan, perencanaan pola aliran, mengukur efisiensi pola aliran, menunjukan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya, merencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian, item, menggambarkan jumlah hubungan antara aktifitas dan pergerakan diantaranya, memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses.
FTC inflow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart, dilihat dari ongkos yang masuk dari suatu mesin. FTC outflow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart dilihat dari ongkos yang keluar dari suatu mesin.
Keunggulan dan keuntungan FTC adalah :
Menganalisa perpindahan bahan
·         Perencanaan pola aliran
·         Mengukur efisiensi pola aliran
·         Menunjukkan ketergantungan suatu aktifitas dengan aktifitas lainnya
·         Merencanakan hubungan antara sejumlah produk bagian, item dan lainnya
·         Menggambarkan sejumlah hubungan antara aktifitas dan proses pergerakan diantaranya
·         Memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses

Dalam perhitungan From to chart (FTC) ada dua jenis perhitungan didalamnya yaitu:
·            In-Flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart, dilihat dari ongkos yang masuk dari suatu mesin.
·            Out-Flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart, dilihat dari ongkos yang keluar dari suatu mesin.
Tabel Skala Prioritas (TSP)
       Tabel Skala Prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara departemen/mesin dalam suatu lintas/lay out produksi. Tujuan pembuatan TSP adalah :
1.    Meminimumkan ongkos
2.    Memperkecil jarak handling
3.    Mengoptimalkan lay out
     ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)
       Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannya suatu industri. Setiap kegiatan atau aktivitas tersebut saling berhubungan (berinteraksi) antara satu dengan lainnya, dan yang paling penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan tempat untuk melaksanakannya. Aktifitas atau kegiatan tersebut diatas dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventory, dll.
       Sebagaimana diketahui diatas bahwa setiap kegiatan atau aktifitas tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus dilakukan penganalisaan yang optimal.
       Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart.
Teknik ARC
Teknik penganalisaan menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai berikut :
1.    Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :

No.
TINGKAT KEPENTINGAN

KODE

WARNA
1
MUTLAK  PENTING
A
MERAH
2
PENTING  TERTENTU
E
KUNING
3
PENTING
I
HIJAU
4
BIASA
O
BIRU
5
TIDAK   PENTING
U
PUTIH
6
TIDAK  DIINGINKAN
X
COKLAT


2.        Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Menggunakan catatan yang sama
b.   Menggunakan personil yang sama
c.    Menggunakan ruang yang sama
d.   Tingkat hubungan personil
e.    Tingkat hubungan kertas kerja
f.    Urutan aliran kertas
g.   Melakukan aliran kerja yang sama
h.   Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
i.     Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
j.     Lain-lain yang mungkin perlu
AREA ALOCATION DIAGRAM (AAD)
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Atau dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Alocation Diagram. Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengaloaksian area ini adalah sebagai berikut :
Ø  Aliran produksi, material, peralatan
Ø  ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
Ø  Tempat yang dibutuhkan
Ø  ARD
AAD merupakan Template secara global informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak pabrik.