§ Toilet
Toilet atau Kloset atau WC (bahasa Inggris: water closet) adalah perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran, yaitu air seni dan feses.Istilah toilet maupun WC dapat digunakan untuk mengacu pada perlengkapan tersebut maupun ruangan tempat perlengkapan tersebut berada. Istilah kamar kecil biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memperhalus penyebutan tempat tersebut.
Terdapat berbagai jenis toilet di seluruh dunia. Kloset duduk (kloset yang digunakan dengan cara mendudukinya untuk buang air besar) yang memiliki fasilitas untuk menyiram buangan setelah digunakan adalah jenis toilet yang paling umum di Barat, sedangkan kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara berjongkok di atasnya untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur (Republik Rakyat Cina dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada toilet umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Perancis, Yunani, Italia, negara-negara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet).
1. Kloset jongkok
Terdapat pula beberapa cara untuk membersihkan diri setelah menggunakan toilet. Hal ini bergantung pada norma dan adat setempat maupun sumber daya yang ada. Di Asia, air digunakan untuk keperluan tersebut, dan biasanya dengan menggunakan tangan kiri. Di Barat, yang lazim digunakan adalah kertas toilet, dapat juga dengan menggunakan perlengkapan lain mirip toilet yang disebut bidet.
Ruangan toilet kadang dirancang khusus untuk memudahkan orang cacat. Biasanya toilet semacam itu cukup luas untuk dapat dimasuki dengan berkursi roda dan pada dindingnya sering terdapat pegangan yang dapat membantu pengguna toilet menempatkan dirinya.
1. Toilet rumah
Di negara maju, hampir semua tempat tinggal memiliki paling sedikit sebuah toilet. Toilet di tempat tinggal pribadi umumnya tidak dipisahkan menurut jenis kelamin. Toilet dapat berada satu ruangan dengan tempat mandi, dapat pula tidak. Di India baru-baru ini disarankan agar semua politisi wajib memiliki toilet.[1]
1. Toilet umum
Toilet umum di tepi jalan di Perancis, disebut sanisette. Fasilitas umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan umum. Biasanya toilet umum semacam itu terdiri atas kamar-kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat terpisah. Toilet umum biasanya dipisahkan (yaitu berbeda ruangan) sesuai jenis kelamin penggunanya, yaitu toilet pria dan toilet wanita. Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi kedua jenis kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air kecil terpisah, dapat berupa urinoir berdesain khusus yang melekat pada dinding untuk digunakan satu orang ataupun berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk digunakan lebih dari satu orang. Urinoar yang melekat pada dinding biasanya diberi sekat satu sama lain untuk menjaga privasi penggunanya.
Toilet umum di luar ruangan (di tepi jalan, di sekitar taman, dan sebagainya) bisa disebut sebagai perabot jalan. Toilet umum semacam ini biasanya dapat digunakan kedua jenis kelamin, berbentuk kotak yang dapat memiliki peralatan sederhana dan tidak bersaluran air maupun lebih mewah dan dapat membersihkan diri sendiri setelah digunakan. Ada pula toilet umum yang dapat dipindahkan sehingga bisa ditempatkan bilamana dan di mana diperlukan, misalnya pada suatu konser musik di tempat terbuka.
Toilet umum juga dapat berada dalam kendaraan umum. Biasanya terdapat toilet dalam pesawat terbang, kereta, kapal laut, dan sering pula pada bus dan kapal feri jarak jauh, namun tidak dalam angkutan dalam kota seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus kota.
Toilet umum dapat memungut bayaran dari penggunanya. Pembayaran tersebut dapat dilakukan dengan:
§ memasukkan uang melalui lubang khusus di sekitar pintu toilet; pintu toilet hanya dapat dibuka bila uang sudah dimasukkan,
§ memberikan uang kepada penjaga toilet (yang kadang juga bertanggung jawab sebagai petugas kebersihan toilet).
§ Asrama
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok, umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk penginapan lain, miaslnya apartemen.
§ Kantin
Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan kantin.Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal.Jenis-jenis makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan.
§ Kamar Mandi
Kamar mandi adalah suatu ruangan di mana seseorang dapat mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kadang-kadang kamar mandi juga dilengkapi dengan wastafel (tempat cuci tangan) dan juga kakus.
Pada umumnya kamar mandi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu “basah” dan “kering”.Kamar mandi basah biasanya mempunyai sebuah tempat penampungan (bak) air. Dari bak ini orang mencidukkan air dengan gayung yang kemudian disiramkan ke tubuhnya. Kamar mandi seperti ini paling umum digunakan di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan karena aliran air tidak selalu terjamin, atau di tempat itu tidak terdapat aliran air, sehingga dibutuhkan sebuah bak penampungan dengan air yang siap digunakan setiap saat.Kamar mandi kering biasanya menyediakan sebuah tempat khusus untuk orang yang mandi. Cara mandinya pun berbeda, biasanya menggunakan pancuran (bahasa Inggris: “shower”) atau dengan duduk atau setengah berbaring berendam di sebuah bak mandi.
Bak besar ini kadang-kadang juga ditambah dengan pancuran sehingga orang tidak harus selalu berendam di bak tersebut. Ini dilakukan untuk lebih menghemat penggunaan air. Kamar mandi kering paling banyak ditemukan di negara-negara Barat, terutama karena aliran airnya lebih terjamin.
Kamar mandi yang langsung terhubung dengan kamar tidur disebut kamar mandi en-suite. Kamar mandi ini biasanya hanya digunakan oleh pengguna kamar tidur tersebut. Ada kalanya pula kamar mandi ini digunakan oleh dua kamar tidur, sehingga ia dibangun di antara kedua kamar tersebut. Kamar mandi seperti ini biasanya mempunyai dua pintu yang memberikan akses kepada kedua kamar itu.
Rancangan kamar mandi harus memperhitungkan penggunaan airnya, panas maupun dingin, dalam jumlah yang besar. Air juga digunakan untuk membilas kotoran yang dibuang ke selokan atau tangki septik. Air yang tepercik ke dinding dan lantai, serta uap yang keluar dari air panas, dapat menimbulkan kondensasi pada permukaan yang dingin.
§ Lapangan Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya. Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan menginginkan kendaraanya parkir di tempat, dimana di tempat mudah untuk dicapai. Kemudahan yang diinginkan tersebut salah satunya adalah parkir di badan jalan. Dengan demikian untuk mendesain suatu area parkir di badan jalan ada 2 (dua) pilihan yakni, pola parkir paralel dan menyudut. Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pemilikan kendaraan menambah permintaan akan ruang jalan untuk kegiatan lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum juga dapat berfungsi sebagai salah satu alat pengendali lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum seperti ini antara lain dapat berupa gedung parkir dan taman parkir. Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah fasilitas parkir yang merupakan penunjang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pokok dari gedung perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya.
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral diterapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar ke badan kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir disampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
Metode-metode pengendalian yang utama dan umum dilakukan dengan :
- Sistem Karcis
- Sistem kartu dan disk
Pola parkir yang telah berkembang hingga saat ini adalah sebagai berikut :
1. Pola parkir paralel
2. Pola parkir menyudut
a) Sudut = 30○
b) Sudut = 45○
c) Sudut = 60○
d) Sudut = 90○
1. Parkir dekat tikungan
Dalam perencanaan suatu tata letak pabrik yang baik digunakan prosedur yang tahapannya merupakan suatu petunjuk untuk menjamin adanya hubungan yang selaras bagi setiap aspek. Berikut ini akan diuraikan tahapan perencanaan tata letak pabrik:
1.PengumpulanData
Data yang dikumpulkan untuk perencanaan ini menyangkut:
a. Spesifikasi bahan baku, bahan penolong serta bahan jadi.
b. Spesifikasi mesin dan peralatan produksi.
c. Proses pengolahan mulai dai bahan baku hingga terbentuk bahan jadi.
d. Waktu pengamatan dan pengerjaan tiap bagian produksi.
e. Jumlah produk yang diinginkan.
f. Waktu kerja yang direncanakan.
g. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap operasi kegiatan
2. Analisa Dalam Menentukan Aliran Bahan
1.PengumpulanData
Data yang dikumpulkan untuk perencanaan ini menyangkut:
a. Spesifikasi bahan baku, bahan penolong serta bahan jadi.
b. Spesifikasi mesin dan peralatan produksi.
c. Proses pengolahan mulai dai bahan baku hingga terbentuk bahan jadi.
d. Waktu pengamatan dan pengerjaan tiap bagian produksi.
e. Jumlah produk yang diinginkan.
f. Waktu kerja yang direncanakan.
g. Waktu yang dibutuhkan dalam setiap operasi kegiatan
2. Analisa Dalam Menentukan Aliran Bahan
Tujuan umum dari pola aliran yang baik adalah menyediakan fasilitas-fasilitas yang efektif dan efisien untuk mengangkut bahan-bahan dari perencanaan pola aliran bahan sebagai berikut:
a. Usahakan gerakan bahan secara langsung dari daerah operasi pertama ke daerah operasi lainnya.
a. Usahakan gerakan bahan secara langsung dari daerah operasi pertama ke daerah operasi lainnya.
b. Perpindahan bahan sedapat mungkin melalui garis lurus.
c. Mengurangi gerakan bolak-balik.
d. Alat-alat pemindah bahan jangan mengganggu pekerja.
e. Penyimpanan bahan-bahan di daerah kerja seminimum mungkin.
f. Rencanakan proses yang mengunanakan bahan-bahan yang berada dekat bagian penerimaan.
3. Merencanakan dan Menganalisa Daerah Kerja
Tingkat hubungan antar tiap proses produksi dan keterkaitannya dengan bagian service lainnya perlu ditetapkan dan diberi alasan yang jelas. Untuk hal ini dapat digunakan ARC (Activity Relationship Chart) yang selanjutnya hasil dari ARC dimasukkan ke dalam Work sheet dan Block Template dan kemudian dilakukan penyusunan antar masing-masing proses produksi dengan cara trial dan error sehingga penyusunannya benar-benar sesuai dengan tingkat hubungan yang telah ditentukan. Hasil ini dinamakan Activity Relationship Diagram.
4. Merencanakan Operasi Daerah kerja dan Perhitungan Luas Lantai yang Diperlukan
Yang termasuk dalam daerah kerja disini meliputi mesin, operator, meja kerja, alat-alat Bantu, tempat bahan masuk, tempat bahan keluar, tempat scrap, gang untuk aliran bahan serta luasan lainnya yang diperkirkan perlu. Pengambilan ukuran mesin dari setiap peralatan diukur berdasarkan bentuk dari mesin itu sendiri.
5. Pengkoordinasian Tiap Daerah Kerja
Dalam hal ini meliputi pengaturan tata letak mesin dan peralatan, letak operator dan tempat penumpukan bahan yang ideal, serta pengaturan dan pemanfaatan bagian lantai yang tersisa.
6. Perencanaan Metode Material handling
Dalam hal ini diperkirakan alat pengangkat yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah bahan yang akan diangkut juga frekuensi pemakaiannya.
7. Pembuatan Layout
Setelah layout direncanakan selesai, maka perlu diadakan pemeriksaan kembali apakah layout tersebut telah memenuhi criteria yang sebaiknya.
Adapun kriteria suatu layout yang baik, yaitu:
a. Hubungan aktivitas yang terencana.
b. Aliran bahan harus berbentuk straight line flow, U line atau zig-zag line flow.
c. Material handling yang terencana
d. Pola aliran bahan yang terencana (sederhana).
e. Jarak pemindahan yang minimum antara pemindahan (handling) dan operasi.
e. Jarak pemindahan yang minimum antara pemindahan (handling) dan operasi.
f. Faktor fleksibilitas dan layout.
g. Bahan yang minimum dalam proses.
h. Perluasan yang terencana.
i. Ruangan yang memadai antara berbagai fasilitas.
j. Re-handling (pemindahan ulang) yang minimum.
k. Tidak adanya penghambat aliran bahan.
l. Lokasi pernerimaan dan pengepakan yang sesuai.
8. Penetapan Layout
Setelah penelitian, langkah terakhir yaitu menginstalasi layout, yang diperlukan:
a. Gambar final layout.
b. Spesifikasi mesin/ peralatan bantu lainnya.
c. Kebutuhan dan utility.
Schedule perencanaan untuk melakukan pembangunannya
Setelah penelitian, langkah terakhir yaitu menginstalasi layout, yang diperlukan:
a. Gambar final layout.
b. Spesifikasi mesin/ peralatan bantu lainnya.
c. Kebutuhan dan utility.
Schedule perencanaan untuk melakukan pembangunannya
No comments:
Post a Comment